Selasa, 01 Februari 2011

(Pengenalan dan Pertolongan Pertama)Tidak Semua Ular Berbisa

Tidak semua Ular Patut Kita Musuhi
Ular adalah salah satu Reptil yang memiliki tubuh panjang dan tidak berkaki,serta berjalan merayap dengan mengandalkan liukan tubuh.Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat ditemukan ular.
Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlanda dan Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.
Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tak pernah menginjak tanah. Banyak jenis yang lain hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di sungai-sungai, rawa, danau dan laut.
Ular memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia
Reproduksi
Kebanyakan jenis ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-telurnya.
Sebagian ular, seperti ular kadut belang, ular pucuk dan ular bangkai laut ‘melahirkan’ anak. Sebetulnya tidak melahirkan seperti halnya mamalia, melainkan telurnya berkembang dan menetas di dalam tubuh induknya (ovovivipar), lalu keluar sebagai ular kecil-kecil.
Sejenis ular primitif, yakni ular buta atau ular kawat Rhampotyphlops braminus, sejauh ini hanya diketahui yang betinanya. Ular yang mirip cacing kecil ini diduga mampu bertelur dan berbiak tanpa ular jantan (partenogenesis).
hanya sekitar 5% saja dari ± 380 jenis ular di Indonesia yang berbisa dan mematikan sehingga perlu dihindari. Selebihnya adalah ular – ular biasa yang tidak perlu dibunuh sehingga perlu dilestarikan.
Ciri Ular Berdasar bisa
Ular-ular jenis ini mempunyai racun / venom yang sangat berbahaya. Di habitat aslinya racun tersebut digunakan untuk melumpuhkan mangsanya sebelum ditelan. Racun tersebut disuntikan melalui gigi taringnya langsung ke pembuluh darah mangsanya, taring tersebut memiliki bentuk mirip dengan jarum suntik namun sangat runcing / tajam. Sebagian besar jenis racun ular berbisa menyerang sistem saraf dan pernafasan sehingga biasanya korban akan segera lumpuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan Ciri Ular berdasarkan Bisa dapat di klasifikasikan sebagai berikut
a. Ular berbisa rendah
• Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
• Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
• Membunuh mangsanya dengan membelit
• Bentuk kepalanya bulat telur (oval)
• Tidak memiliki taring bisa
• Gigitannya tidak mematikan
• Setelah menggigit langsung lari
b. Ular berbisa tinggi
• Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
• Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
• Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
• Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna (V)
• Memiliki taring bisa, racun mematikan
• Ukuran relatif kecil atau pendek, kecuali King Cobra yang bisa mencapai 5 meter
• Kanibal (memakan temannya sendiri/jenis ular yang sama)
• Setelah menggigit, masih tinggal ditempat(bertanggung jawab terhadap mangsa)
• Warna biasanya cerah, namun hal ini pun tidak mutlak
c. Pengecualian
Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan
- berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam :
1. Ular King Kobra – Ophiophagus hannah , kepala oval, agresif, siang dan malam
2. Ular Kobra Naja naja sputratix, berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang
3. Ular weling – Bungarus candidus, kepala oval, berbisa tinggi
4. Ular welang – Bungarus fasciatus, kepala oval, gerakan tenang, berbisa tinggi
5. Ular picung/pudak seruni – berbisa tinggi, kepala oval tapi gerakannya gesit, keluar siang hari.
6. Semua jenis ular laut, berbisa, gerakan lamban di pasir/pantai
7. Semua jenis ular phyton dan ular boa, tidak berbisa, cari makan malam hari.
Macam-macam Ular berbisah Yang ada di Indonesia
1.Ular Laut – Laticuda sp
semua jenis ular laut memiliki racun/bisa kuat yang menyerang syaraf manusia seketika. jenis racun yang dimiliki adalah jenis neurotoxcin atau racun yang menyerang syaraf. Gigitan ular laut hanya membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 menit saja untuk membunuh manusia. Indonesia tercatat sebanyak 55 jenis ular laut berbagai jenis dan warna dengan sebaran merata di seluruh perairan (laut – samudra). Kebanyakan dari ular laut tinggal di samudra yang dalam. Sebagian kecil jenis nya dekat dengan pantai dan suka sembunyi di karang-karang.Dan sebagian ular yang habitatnya di laut merupakan ular yang sangat berbisa
Jenis yang paling sering ditemui adalah jenis Laticauda colubrina, berwarna belang putih hitam dan ada pantulan warna biru – ungu jika terkena pantulan sinar matahari.

Ular Laut Sebagian Besar Berbisa
Laticauda colubrina merupakan ular laut yang bersifat ampibi. bertaring proteroglypha atau taring berada di depan, berkepala bulat telur panjang maksimal hingga 2 meter. Ular jenis ini masih mampu bergerak di daratan dengan ciri sisik bawah tubuhnya masih ada. Sedangkan ular laut jenis lain tidak memiliki sisik bagian bawah karena murni hidup di air.
Prinsip Pertolongan Pertama pada korban gigitan ular adalah, meringankan sakit, menenangkan pasien dan berusaha agar bisa ular tidak terlalu cepat menyebar ke seluruh tubuh sebelum dibawa ke rumah sakit. Pada beberapa tahun yang lalu penggunaan torniket dianjurkan. Seiring berkembangannya ilmu pengetahuan kini dikembangkan metode penanganan yang lebih baik yakni metode pembalut dengan penyangga. Idealnya digunakan pembalut dari kain tebal, akan tetapi jika tidak ada dapat juga digunakan sobekan pakaian atau baju yang disobek menyerupai pembalut. Metode ini dikembangkan setelah dipahami bahwa bisa menyebar melalui pembuluh limfa dari korban. Diharapkan dengan membalut bagian yang tergigit maka produksi getah bening dapat berkurang sehingga menghambat penyebaran bisa sebelum korban mendapat ditangani secara lebih baik di rumah sakit.
Ciri utama ular laut adalah ekornya yang membentuk dayung dan BERSISIK. untuk membedakan ular laut dengan belut laut adalah dengan mengamati tubuhnya. Ular bersisik. salah satu logika nyata ular tidak takut dengan garam adalah ular laut yang hidup 100% berinteraksi dengan air laut yang mengandung garam.
Para diver tidak perlu kuatir dengan ular ini saat ketemu di laut selama tidak melukai dan menyakiti. Karakter ular ini cukup tenang dan berusaha menghindar selama masih ada ruang untuk menghindari bahaya yang mendekatinya. Jangan panik tapi sebaiknya dihindari.
Teman-teman yang sering susur pantai dan main di tepi pantai harap memperhatikan kawasan karang-karang menonjol saat surut atau adanya ular yang terdampar di tepian laut. Cenderung lebih berbahay menginjak ular laut di darat daripada handling ular ini di kedalaman.
2.Ular King Kobra – Ophiopagus hannah
Ular ini adalah ular berbisa terpanjang di dunia. Panjang optimalnya hingga 6 meter dengan diameter badan mencapai 10 cm !! Saat waspada dan marah mampu berdiri dengan tubuhnya setinggi 1/3 panjang tubuh normalnya, bahkan lebih. Pada saat marah, tingkah laku ular ini sangat agresif. Tanpa takut sedikit pun akan menyerang siapa saja yang menurut si ular menjadi ancaman. Jangankan menginjak, menyentuh badan atau ekornya sedikit aja akan ditanggapi dengan serangan langsung seketika.

King Cobra salah satu jenis mematikan di dunia
King Kobra TIDAK bisa menyemburkan bisa/racun
Di Indonesia King Kobra memiliki ciri umum berwarna hitam atau coklat tua. berbisa/racun berjenis haemotoxcin dan neurotoxcin dalam satu paket. Sebuah kombinasi racun yang sangat mematikan dan sulit dibendung saat merusak tubuh korban gigitannya. Menurut catatan kasus gigitan ular king kobra, kekuatan racunnya dapat membunuh gajah dewasa dalam waktu 2 jam dan mampu membunuh manusia sekitar 10 – 15 menit saja. Manusia yang terkena ggitan king kobra jika tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kematian atau cacat tetap.
Sebaran ular ini berada di bentangan karst selatan pulau Jawa, Kalimantan, Bukit Barisan Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Bagi para caver yang akan masuk gua harap memperhatikan bagian entrance dan kawasan senja karena disinilah ular king kobra berteduh atau menunggu mangsanya. Makanan utamanya adalah ular.
3.Ular Welang – Bungarus candidus
Atau juga disebut dengan ular belang. Ciri umum berwarna putih hitam bergelang penuh. kepala berbentuk bulat telur, badan segitiga dan ekor tumpul. Warna belangnya penuh melingkari tubuhnya hampir sama dengan ular laut. Termasuk ular setengah perairan dengan habitat di air tawar seperti sungai, sawah, danau, waduk, dll… Suka mencari makan pada malam hari dan memiliki racun neurotoxcin murni yang menghancurkan syaraf kesadaran korban. Korban gigitan akan mengalami rasa kantuk yang luar biasa dan akan fatal jika dibiarkan tidur…

Ular Welang
Di Indonesia telah tersedia serum gigitan ular ini bernama ABU – anti bisa ular yang harus diinjeksi dengan tepat oleh paramedis. Ular welang sangat tenang, tidak agresif. senang mendekati cahaya, jadi hati-hati jika berkegiatan dipinggir sungai malam hari menyalakan lampu tenda, petromak dan bahkan cahaya api unggun, akan memancing ular ini untuk mendekat.Makanan utamanya ular setengah perairan, jenis natrix…
4.Ular Weling – Bungarus fasciatus
Hampir sama dengan ular welang namun memiliki ciri khusus yang membedakan dengan kerabat dekatnya itu. Weling cenderung lebih kecil, badan bulat gilig dan berekor runcing, warna hitam nya hanya berhenti disamping. Bagian sisik bawah berwarna putih polos, berbeda dengan welang.

Ular Weling memiliki belang berwarna putih dan Hitam berbeda dengan welang
Sama sama memiliki racun neurotoxcin kuat dan berbahaya.
Luka gigitannya kecil dan cenderung tidak berbekas. Penanganan yang salah di awal hanya akan menyebabkan kematian
5.Ular Kobra – Naja Sputatrix
Satu-satunya jenis ular yang dapat menyemburkan racunnya. Ular kobra jauh lebih kecil ukurannya dengan ular KING kobra diatas. Ular kobra panjang maksimal hanya sekitar 180 cm – 200 cm. Varian warnanya sangat beragam, ada hitam, coklat tua, coklat muda, merah, abu abu, kuning dan putih…
Leher ular kobra dapat mengembang seperti ular king kobra karena ada tulang rusuk yang menempel di leher untuk menandakan sikap waspada dan marah. Semburan ular kobra adalah racun yang disuntikkan secara paksa oleh kelenjar melalui lubang taring depannya (proteroglypha). Racun ular ini sangat kuat mengandung campuran antara neurotoxcin dan haemotoxcin.
Bisa dengan fatal membunuh manusia jika tidak ditangani antara 3 – 6 jam pertama. Semburan racun jika kena kulit manusia tidak berbahaya selama kulit tidak terbuka oleh luka. Namun sangat fatal jika terkena mata jika penanganan pertamanya salah ….
Kobra mencari makan siang dan malam, tak kenal waktu dengan menu utama tikus.
Pertolongan Pertama Pada Gigitan Ular Berbisa
Adapun langkah – langkah penanganannya adalah sebagai berikut:
a) Jika terpatuk, langsung gunakan pembalut atau bahan lain yang serupa dan bebatkan dengan kencang. Bebatkan seluas mungkin daerah yang dipatuk. Usahakan menggunakan penyangga atau kain penggantung. Kurangi aktifitas atau gerakan korban untuk mencegah penyebaran bisa. Selalu posisikan daerah yang terpatuk lebih rendah dari jantung.
b) Jangan pernah memperlebar luka bekas gigitan karena dapat menyebabkan infeksi dan trauma pada korban. Juga jangan pernah menghisap darah dari bekas luka patukan. Selain beresiko jika ada luka pada mulut penolong, juga tidak terlalu efektif dalam mengurangi jumlah bisa yang masuk.
c) Penting untuk meyakinkan korban bahwa kemungkinan selamatnya tinggi karena telah banyak antivenom (baik monovalent maupun polivalent) di rumah sakit.
d) Jangan pernah izinkan pasien untuk meminum alkohol.
e) Segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Informasikan kepada dokter mengenai penyakit yang diderita pasien seperti asma dan alergi pada obat – obatan tertentu, atau pemberian antivenom sebelumnya. Ini penting agar dokter dapat memperkirakan kemungkinan adanya reaksi dari pemberian antivenom selanjutnya.
f) Kenali jenis ular yang mematuk. Apabila anda ragu dan agar lebih amannya maka bunuhlah ular yang mematuk agar hasil identifikasi lebih positif. Hal ini penting untuk menentukan pemberian antivenom yang monovalent, sehingga efeknya lebih tepat dan cepat. Jika tidak pun tidak apa – apa, sebab ada antivenom polyvalent yang dapat menetralisir bisa dari berbagai jenis ular.
Ular paling Takut Dengan
Ular memiliki pantangan dan paling anti dengan:
1. Garam Dapur
2. Minyak Tanah
3. Binatang peliharaan berkuku tajam seperti Kucing, burung Hantu
Usahakan ke tiga jenis diatas terdapat dirumah anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar